Kuala lumpur – Humas: Ketua Mahkamah Agung Prof Dr M Syarifuddin, SH., MH didampingi oleh Ketua Kamar Perdata I Gusti Agung Sumanatha, SH., MH, Kepala Balitbangdiklatkumdil Mahkamah Agung Bambang Hery Mulono, SH., MH dan Staf Khusus Ketua MARI Dr Aria Suyudi SH., LLM menghadiri ASEAN Chief Justice Retreat 2023 yang diadakan di Kuala Lumpur 18-21 Oktober 2023.

Pada tahun ini Federal Court of Malaysia kembali menjadi tuan rumah pertemuan CACJ setelah sebelumnya menjadi tuan rumah pada pertemuan CACJ ke 10 pada November 2022 lalu. Pada pertemuan CACJ ke 10 tersebut para Ketua MA ASEAN sepakat untuk tidak mengadakan Pertemuan CACJ ke 11, namun dalam rangka memperingati satu dekade CACJ, yang pertama kali bersidang pada 2013, mengadakan Retreat para Ketua Mahkamah Agung ASEAN yang direncanakan untuk menjadi tradisi sepuluh tahun sekali  untuk merefleksikan pencapaian CACJ selama sepuluh tahun terakhir dan memetakan agenda strategis CACJ untuk 10 tahun ke depan.

CACJ terus berkembang sebagai forum kerja sama peradilan di ASEAN. Retreat merupakan forum bagi para Ketua Mahkamah Agung ASEAN untuk menegaskan kembali pendekatan strategis dan kohesif peradilan ASEAN dalam memperdalam kerja sama peradilan dan menegakkan Supremasi Hukum di ASEAN.

Secara historis pertemuan CACJ adalah salah satu agenda rutin pada Sidang Umum ASEAN Law Association (ALA) yang berlangsung sejak 1978. Agenda ini kemudian diinstitusionalisasikan oleh para Ketua Mahkamah Agung ASEAN sejak tahun 2013 dengan nama ASEAN Chief Justice Meeting (ACJM) pada sidang pertama ACJM di Singapura. Selanjutnya dalam rangka sertifikasi ACJM sebagai entitas terafiliasi dengan ASEAN, maka nama ACJM kemudian diubah menjadi CACJ. Saat ini CACJ sejak tanggal 3 Agustus 2016 CACJ telah efektif terdaftar sebagai entitas terafiliasi dengan ASEAN (Entities Associated with ASEAN), dan masuk dalam Annex II ASEAN Charter. Sebagai entitas terasosiasi dengan ASEAN, maka CACJ berdiri sejajar dengan ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) yang merupakan asosiasi parlemen di wilayah ASEAN.

Refleksi Kemajuan CACJ

Sebagai organisasi yang sudah berjalan selama 10 tahun, maka CACJ merefleksikan kemajuan kerjanya ke dalam beberapa aspek, yaitu pengembangan kapasitas peradilan ASEAN, Portal Peradilan ASEAN, Court Excellences, Kerjasama Internal Peradilan ASEAN, dan Hubungan Eksternal Peradilan ASEAN.

Beberapa ide penting yang dibahas adalah keinginan CACJ untuk mengembangkan suatu  signature programme bagi pemimpin muda peradilan di ASEAN untuk dapat bertemu secara berkala untuk menghadiri pelatihan ataupun pertukaran antar peradilan ASEAN dengan tujuan membangun jaringan kerja dan persahabatan jangka panjang.

Selain itu dibahas juga tentang keinginan CACJ untuk memperluas kerjasama eksternal dibawah kerangka CACJ+ dengan mitra dialog ASEAN lain. Sebagaimana diketahui, pertemuan CACJ+ pertama telah dilaksanakan dengan menghadirkan Mahkamah Rakyat Agung China, Mahkamah Agung Korea Selatan dan Mahkamah Agung Jepang. Diharapkan kerjasama ASEAN+ dapat juga dikembangkan ke mitra dialog lain, seperti Uni Eropa, Australia, Selandia Baru dan lainnya. Selain itu diharapkan, agar dialog ASEAN+ ini juga dapat difokuskan ke agenda spesifik seperti keunggulan teknologi informasi dan aspek-aspek yang perlu diidentifikasi ke depannya.

Dalam hal Portal Peradilan ASEAN, dibahas pula tentang kebutuhan pendanaan jangka panjang, untuk memastikan agar portal tersebut bisa tetap relevan dengan kebutuhan jangka panjang.

Mengenai Council of ASEAN Chief Justice

Council of ASEAN Chief Justices (CACJ) sebagai asosiasi para Ketua Mahkamah Agung di kawasan ASEAN telah dibentuk pertama kali tahun 2013 dan sejak 2017 diakui sebagai entitas terasosiasi ASEAN.

Selanjutnya pertemuan para Ketua Mahkamah Agung ASEAN dibawah  forum CACJ berlangsung rutin dan bahkan pada tahun 2021 Mahkamah Agung Republik Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan CACJ ke 9 secara online di Jakarta dan selanjutnya ditunjuk sebagai Ketua CACJ 2021-2022.

Selama 10 tahun terakhir pertemuan CACJ dilakukan di Singapura (2013), Kuala Lumpur (2014), Boracay (2015), Ho Chi Minh (2016), Bandar Seri Begawan (2017), Manila (2017), Singapura (2018), Bangkok (2019), Ha Noi (2020-virtual), Jakarta (2021-virtual) dan Kuala Lumpur (2022).

Selain itu untuk memastikan pelaksanaan peran Mahkamah Agung RI dalam CACJ, maka YM Ketua Mahkamah Agung RI mengeluarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 239/KMA/SK/IX/2020 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Sekretariat Pendukung Council for ASEAN Chief Justices (CACJ) pada Mahkamah Agung RI. (AS/Humas)

Comments are disabled.